2.2 Teori Jaringan Komputer
Pada sub bab ini menjelaskan mengenai teori jaringan komputer beserta sistem keamanan yang berfokus hanya pada permasalahan yang terkait langsung.
2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer
Pada zaman komputer kali pertama diciptakan , komputer masih merupakan barang yang dinilai sangat mewah , sehingga masih sangat jarang ada lembaga adtau universitas yang memiliki komputer lebih dari satu buah . Namur dengan berjalannya waktu , komputer menjadi lebih umum sehingga beberapa lembaga mulai dapat memiliki lebih dari satu komputer.
Masalah mulai timbul ketika dibutuhkan pertukaran data antara komputer tersebut, karena pada awalnya pertukaran data dilakukan melalui media tape , disket atau media lainnya yang dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain . Sehingga untuk memecahkan masalah tersebut diciptakan jaringan yang dapat menghubungkan komputer dengan komputer lain . Selain masalah pada pertukaran data jaringan komputer dapat memecahkan masalah komunikasi , dimana manusia dapat saling berkomunikasi satu sama lain meskipun dalam jarak yang jauh serta masalah pada penggunaan sumber daya secara bersamaan. Menurut Budi Sutedjo Darma Oetomo, S.Kom., MM pada bukunya yang berjudul Konsep dan Perancangan Jaringan Komputer menerangkan jaringan komputer adalah :
“sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan menggunakaan protokol komunikasi melalui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi infomasi , program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer , harddisk , dan sebagainya.”
Dengan demikian pengertian jaringan komputer adalah suatu kumpulan atau beberapa komputer yang dihubungkan sehingga dapat berkomunikasi dan saling bertukar data dengan waktu yang singkat serta dapat menggunakan sumber daya secara bersama-sama . Dengan melihat pada pengertian diatas mengenai jaringan komputer , maka dapat disimpulkan beberapa manfaat dari jaringan komputer :
- Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien.
- Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan up to date.
- Jaringan memungkinkan penyampaian lebih terpadu.
- Jaringan memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi lebih efisien.
- Keamanan data lebih terjamin.
- Menghemat biaya pemeliharaan.
2.2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Dalam membangun suatu jaringan komputer diketahui terdapat beberapa jenis jaringan yaitu Multicomputer, LAN (Local Area Network) , MAN (Metropolitan Are Network) , WAN (Wide Area Network) dan Internet . Untuk tugas akhir ini jenis jaringan yang dipakai adalah LAN (Local Area Network).
- Multicomputer
Jenis jaringan ini merupakan system yang berkomunikasi dengan cara mengirim pesan melalui bus pendek dan sangat cepat.
- LAN (Local Area Network)
LAN adalah suatu jaringan yang menghubungkan beberapa computer dalam suatu local area. Pada umumnya digunakan di dalam rumah, perkantoran, perindustrian, universitas atau akademik, rumah sakit dan daerah yang sejenis. LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. Secara garis besar, LAN adalah sebuah jaringan komunikasi yang :
- Bersifat Lokal ( misal, satu gedung atau antar gedung).
- Dikontrol oleh satu kekuasaan administrative.
- Pengguna dalam sebuah LAN dianggap dapat dipercaya.
- Biasanya mempunyai kecepatan yang tinggi dan data dalam semua komputer selalu di sharing.
- Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.
- Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program aplikasi.
- Internetwork (Internet)
Banyaknya jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan pernagkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Keinginan kebanyakan orang adalah menggabungkan seluruh jaringan yang ada di dunia , sehingga kebutuhan komunikasi antar computer akan mudah dipenuhi. Internet merupakan kumpulan jaringan yang saling terinterkoneksi, jika system yang dikoneksikan tidak sesuai maka diperlukan mesin gateway untuk keperluan penterjemah agar paket yang dikirim dapat diterima.
2.2.3 Topologi Jaringan Komputer
Topologi adalah cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk sebuah jaringan. Menurut Kamus Komputer Topologi adalah “Arsitektur komputer jaringan, atau disebut juga dengan network architecture. Bagaimana suatu jaringan computer disusun sedemikian rupa sehingga mesin lainnya dapat saling terhubung satu dengan lainnya”
Terdapat jenis topologi pada jaringan yang masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.. Untuk jenis topologi yang dapat digunakan antara lain
- Topologi Bus
Topologi bus menggunakan sebuah kabel tunggal dimana seluruh workstation dan server dihubungkan. Keunggulan topologi ini adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan tidak menganggu workstation lain. Sedangkan kelemahan topologi ini bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka seluruh jaringan akan ikut mengalami gangguan.
- Topologi Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan. Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu. Sedangkan keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.
- Topologi Star
Topologi ini meruapakan topologi dimana jaringan menggunakan Kontrol terpusat (Hub), semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.
Keuntungan :
- Paling fleksibel.
- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain.
- Kontrol terpusat.
- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan.
- Kemudahan pengelolaan jaringan.
Kerugian :
- Boros kabel
- Perlu penanganan khusus
2.2.4 Model Referensi OSI (Open System Interconnection)
Model referensi OSI merupakan model kerangka kerja yang diterima secara global bagi pengembangan standar yang lengkap dan terbuka. Model OSI membantu menciptakan standar terbuka antar system untuk saling berhubungan dan saling berkomunikasi terutama dalam bidang teknologi informasi.
Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh The International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol Internasional yang digunakan pada berbagai Layer .
Model OSI memiliki tujuh Layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh Layer tersebut adalah :
- Sebuah Layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
- Setiap Layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
- Fungsi setiap Layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol internasional.
- Batas-batas Layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
- Jumlah Layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu Layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah Layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan dibawah ini :
- Physical Layer
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit juga, dan bukan 0 bit. Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah lapisan fisik.
- Data link Layer
Tugas utama data link Layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, data link Layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link Layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link Layer (dan juga sebagian besar Layer–Layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu.
- Network Layer
Network Layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas Network Layer. memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda seperti protocol yang berbeda, pengalamatan dan Arsitektur jaringan yang ber beda untuk saling terinterkoneksi.
- Transport Layer
Fungsi dasar transport Layer adalah menerima data dari session Layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke Network Layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi Layer–Layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
- Session Layer
Session Layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport Layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
- Presentation Layer
Pressentation Layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. presentation Layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan contoh layanan pressentation adalah encoding data.
- Application Layer
Application Layer memiliki fungsi untuk menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Fungsi Application Layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas appication Layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.